Laporan TAV

0
SPEAKER AKTIF
Rancang Bangun Proyek Elektronika
Teknik Audio Video
Angkatan 2009-2010

               
Oleh:
Ø EMI AMELIA
Ø MARZUQOH
Ø RIZKY AMALLIA
Ø SITI USWATUN H.
Ø WENNY OKTAVIANI

SMK Tinta Emas Indonesia (Yatindo) Program Keahlian Teknik Audio Video
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap manusia terutama mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Sebenarnya intansi pendidikan di Indonesia dan negara lainnya telah menerapkan perkembangan iptek tersebut, salah satunya seperti adanya pembelajaran mengenai rangkaian elektronika pada jurusan teknikal diberbagai intansi pendidikan.
                        Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat judul “SPEAKER AKTIF”. Pratikum dan penulis mengharapkan dengan adanya alat ini bisa mempermudah pekerjaan manusia dengan memanfaatkan
1.2 Permasalahan
Dalam praktik perancangan dan pembuatan rangkaian ini, pratikum mendapat tugas membuat rangkaian”SPEAKER AKTIF”. Dimana rangakaian tersebut harus dapat dipahami cara kerjanya oleh pratikum.
1.3 Tujuan Dan Manfaat
1.3.1 Tujuan dan manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan rangkaian ini adalah:.
Ø  Agar bisa mengaplikasikan gambar rangkaian ke dalam bentuk layout di papan PCB dengan cara disablon.
Ø  Mempermudah untuk memperbesar suara
Ø  Menjadikan baterai sebagai alternative jika tidak ada listrik


1.4 Metode
1.4.1 Metode Literatur
Dalam penyusunan laporan ini, kelompok 5 mengumpulkan data dan referensi yang mendukung laporan ini dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan maupun internet.
1.4.2 Metode Try and Error
Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mempraktikan, mengecek, dan mengetahui berhasil atau tidak berhasil percobaan yang telah dibuat.
1.4.3 Metode Perencanaan dan Perancangan Rangkaian
Sebelum melakukan praktikum ini, kelompok 5 terlebih dahulu melakukan perencanaan, penyediaan, serta perlengkapan peralatan-peralatan dan komponen-komponen lain yang dibutuhkan dalam pembuatan rangkaian sensor ini, kemudian praktikum baru bisa merancang rangkaian baik di pad2pad maupun layout di papan pcb.
1.4.4 Metode Pengujian
Pengujian hasil rancangan rangkaian dilakukan setelah semua alat dirangkai di papan PCB yang telah ada layoutnya, setelah semuanya dirangkai dengan benar maka kelompok kami melakukan pengujian hidup atau tidaknya alat yang dibuat.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Semakin modern sebuah zaman maka semakin banyak manusia yang mengembangkan iptek untuk mempermudah pekerjaannya seperti membuat dan memakai rangkaian sensor baik cahaya maupun suhu yang telah dirancang tergantung dengan keinginan manusia itu sendiri sehingga dapat melakukan fungsi-fungsi kontrol. Dalam tugas pertama rangkaian elektronika, penulis melakukan pratikum rangkaian sensor cahaya memakai LDR sebagai sensornya serta komponen-komponen pendukungnya.

2.1.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak dialiri dengan arus yang besar, serta dapat digunakan sebagai pembagi tegangan.
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan toleransinya adalah 5%.

2.1.2 Transistor
Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias yang memungkinkan elektron dan hole berdifusi antara kolektor dan emitor menerjang lapisan base yang tipis itu. Sebagai rangkuman, prinsip kerja transistor adalah arus bias base-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter. Bagian penting berikutnya adalah bagaimana caranya memberi arus bias yang tepat sehingga transistor dapat bekerja optimal.







BAB III
RANCANG BANGUN RANGKAIAN
Perancangan rangkaian merupakan tahapan paling penting dalam praktik kali ini. Perancangan ini meliputi spesifikasi komponen yang terdapat pada rangkaian beserta cara kerja rangkaian tersebut. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi . Tujuan dari perancangan untuk menghasilkan suatu alat yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.Karena banyaknya pembahasan pada alat ini dan telah disebutkan pada pembatasan masalah di bab I maka pada bab ini kelompok kami hanya akan membahas secara khusus mengenai penggunaan komponen LDR Sebagai sensor dalam rangkaian ini.
3.1 Perancangan Elektronik
3.1.1 Gambar Rangkaian
Langkah awal dalam perancangan alat ini adalah membuat rangkaian sensornya atau bisa dicari di internet.
Penganalisaan, yaitu hubungan antara komponen-komponen dalam rangkaian tersebut.
3.1.2 Komponen dan Alat yang Digunakan
Dalam pembuatan setiap rangkaian elektronika, hal yang paling menentukan adalah kelengkapan suatu komponen. Selain kelengkapan komponen tata letak dari komponen pada rangkaian perlu juga diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tata letak komponen agar gamabar tidak saling tindih, mempelajari rangkaian dengan baik, mempelajari karakteristik komponen, dan menyusun semua komponen dangan teratur untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Alat dan Bahan :
·      Pcb
·      IC TDA 2003
·      Capasitor 470microfarad
·      Resistor 220 Ohm
·      Resistor 2,2 K.Ohm
·      Capasitor 0,1 microfarad
·      Capasitor 1000 microfarad/12 V
·      Capasitor 100 nf
·      Resistor 1 ohm
·      Speaker 2inci, 4 ohm,/10 watt
·      Baterai 9 volt
·      Tupperware untuk cashing
·      Kabel jack
·      Solder
·      Timah

3.1.2.1Komponen-komponen pada Rangkaian
Adapun komponen-komponen yang digunakan pada rangkaian speaker aktif TDA 2003 berikut :
10w Audio Amplifier with TDA2003

3.1.3.1 Alat yang Digunakan
Selain komponen-komponen elektronika diatas, perlu juga disediakan peralatan-peralatan yang digunakan. Adapun dalam proses pengerjaannya, alat dan bahan yang harus disediakan adalah sebagai berikut :
Ø PCB
Ø Software pembuat layout (Pad2pad)
Ø Borlistrik
Ø Bubuk pelarut tembaga (Ferro Chloride FeCl3)
Ø Tempat melarut
Ø Amplas
Ø Solder
Ø Timah
Ø Tang Potong
Ø Tang Jepit
Ø Sedotan Timah
Ø Cutter
Ø Pinset
Ø Alat-alat sablon: Setrikaan, Lay out yang sudah di fotokopi xerok memakai kertas bolak-balik licin, Spidol permanen untuk menerangi jalur apabila ada jalur yang kurang jelas, Air, Feri clourin(Fecl3).
3.2 Perancangan Konstruksi Mekanik
Perancangan konstruksi mekanik terdiri dari : perancangan layout di pad2pad, pembuatan jalur pada PCB atau sablon, pengeboran PCB, penempatan dan penyolderan komponen.
3.2.1 Tata Letak Komponen
Tata letak komponen harus dirancang terlebih dahulu agar komponen yang dipasang dapat tepat, tidak saling bertindihan jalur dan komponennya, dan rapi.
3.2.2 Perancangan Lay Out
Pada tahap ini jalur – jalur PCB dibuat di pad2pad dan di print pada kertas bening agar pada penyablonan ke PCB hasilnya bagus, rapi dan tidak terbalik kaki icnya. Jalur – jalur dibuat sesingkat mungkin dan harus dihindari pemakaian jumper terlalu banyak karena pemakaian jumper yang terlalu banyak akan menyebabkan rangkaian menjadi rumit dan resiko kesalahan dalam menghubungkan rangkaian akan banyak.
3.2.3 Pembuatan dan Pencetakan PCB
Proses pembuatan dan pencetakan layout PCB sebagai berikut:
Proses pembuatan dan pencetakan layout PCB sebagai berikut:
1. Pertama kita membuat sket atau pola layout rangkaian yang kita inginkan menggunakan software pembuat layout. Kelompok kami memakai Pad2pad dalam pembuatannya.
2. Kemudian layout yang kita buat dan telah kita print pada kertas. Kemudian layout kita fotokopi xerok pada kertas bolak-balik licin. Lalu, layout yang difotolopi tadi diletakkan di atas papan PCB kemudian digosok dengan waktu yang lumayan lama agar hasilnya bagus.
3. Hasil gosokan tadi ditaruh ke dalam air biasa, lalu lepaskan perlahan kertas dari papan PCB.
4. Berikutnya yaitu merendam PCB yang telah ada layoutnya ke dalam larutan yang telah bercampur antara air dan bubuk pelarut tembaga (ferro chloride) hingga semua tembaga pada PCB hilang dan tersisa hanya layout yang telah dibuat.
5. PCB yang telah direndam kemudian dibilas dengan air bersih lalu dikeringkan. Setelah kering kemudian diamplas untuk membuang tinta sablon yang menempel pada tembaga.
6. Kemudian papan PCB di lubangi menggunakan bor listrik untuk memasukkan kaki-kaki komponen.
7. Terakhir, papan PCB diamplas lalu kita baru dapat memasang komponen pada PCB kemudian komponen kita solder dengan timah 60-40 sebagai perekat










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tugas pertama pratikum rangkaian elektronika ini hanya terdiri dari perangkat keras (Hardware) yang terdiri dari rangkaian power supply CT dan rangkaian sensor LDR.
4.1 Hasil
Berdasarkan perancangan perangkat keras pada Bab III maka dihasilkan suatu alat berupa rangkaian speaker aktif  TDA 2003.
4.2 Cara Kerja Rangkaian
Rangkaian ini menggunakan power supply yang outputnya ± 6 Vdc. Pada saat power supply dihidupkan maka arus yang ada akan mengalir pada rangkaian. Rangkaian ini menggunakan LDR sebagai sensornya maka rangkaian ini sangat berpengaruh pada cahaya. Pratikum mengatur rangkaian sedemikian rupa sehingga rangkaian ini akan bekerja pada keadaan cahaya gelap yang mengakibatkan rangkaian ON dimana tahanan LDR akan mengecil yang menyebabkan aktifnya berbagai komponen pada rangkaian sehingga lampu sebagai indikator akan menyala, sedangkan pada keadaan ada cahaya maka rangkaian dalam keadaan OFF atau tidak memberikan respon apapun karena LDR dalam keadaan ini memiliki tahanan besar sehingga arus tertahan oleh LDR dan tegangan keluaran menjadi 0,7 V sehingga lampu tidak hidup


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil dan kelemahan dari rangkaian alat yang telah dibuat. Setelah melakukan perencanaan, pembuatan, pengujian dan menganalisa maka dapat diambil kesimpulan dan saran- saran sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa, data pengukuran, dan pembahasan dari seluruh rangkaian sensor dengan LDR maka dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya:
1. Tahanan LDR akan mengecil jika tidak terkena cahaya terang dan sebaliknya, tahanan LDR akan membesar jika terkena cahaya.
2. IC regulator merupakan IC yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan keluaran dari traffo.
3. Kapasitor merupakan komponen elektronika yang pada rangkaian ini berfungsi untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian- rangkaian yang mengandung kumparan bila tiba-tiba diputuskan arusnya.
4. Rangkaian pendeteksi cahaya akan bekerja apabila sensor cahaya LDR tidak terkena cahaya atau ditempat gelap.
5.2 Saran
1. Saat membuat layout PCB sebaiknya kita teliti dalam menentukan jarak kaki-kaki komponenn dan jalur – jalur komponen. Hal ini bertujuan agar tata letak komponen pada PCB agar terlihat lebih rapi.
2. Sebelum memasang transistor sebaiknya kita memperhatikan kakinya karena jika terjadi kesalahan pada penentuan kaki transistor dapat membuat rangkaian tidak bekerja.
3. Gunakanlah solder dengan mata solder yang masih baru agar hasil solderan bagus.
4. Gunakanlah timah RH 60 – 40 sebagai perekat solderan.


Tips mempercantik mata

0
Sahabat hayfa, keindahan mata itu terdiri dari 2 (unsur) yaitu
1. bentuk fisiknya
2. Pancaran sinarnya
Kalau sahabat hayfa ingin mempunya mata yang indah, kedua unsur tersebut perlu sekali untuk diperhatikan, gak cuma salah satunya aja.
Mengenai unsur yang pertama, yaitu bentuk fisik, pastinya sahabat hayfa gak perlu susah payah merubahnya,(dan memang haram hukumnya ya...) karena Allah SWT sudah meberikan bentuk yang paling sempurna buat kita. Tinggal kita rawat aja dengan baik, caranya tentu sahabat hayfa udah pada tau ya..., jaga kebersihan mata,cukup istirahat, dan gunakan mata sesuai fungsi dan kemampuanya, bila perlu konsumsi fitamin khusus untuk kesehatan mata( yang terakhir ini perlu untuk sahabat hayfa yang dalam tugas sehari-harinya membuat mata bekerja lebih keras).
Namun untuk keperluan khusus, spt wisuda, menghadiri undangan resmi, sahabat Hayfa bisa memberikan sentuhan eye shadow dan eyeliner agar mata terlihat lebih cantik dan segar..

Berikut beberapa tip dan trik menggunakan eye shadow dan eyeliner untuk mempercantik mata Sahabat Hayfa

1. Jika Sahabat Hayfa memiliki mata yang jaraknya agak jauh satu sama lain dan menginginkan tampilan mata yang lebih dekat maka mulailah dengan menyapukan eye shadow berwarna terang ke seluruh kelopak mata.

Lalu tambahkan sedikit warna yang lebih gelap pada sebagian kelopak dan baurkan kearah luar untuk dapatkan hasil yang natural. Sebelumnya bingkai dulu mata dengan menggunakan eyeliner.

2. Jika mata Sahabat Hayfa kurang lebar, cobalah menggunakan concealer dengan warna yang lebih cerah dari kulit wajah pada bagian dalam kelopak mata. Tambahkan eyeshadow berjenis matte lalu sapukan pada sebagian kelopak mata .

Gunakan eyeliner, mulai dari sisi dalam mata dan tariklah keluar hingga membingkai mata Sahabat Hayfa. Jangan lupa berikan sentuhan abu-abu pada bagian luar hidung .

3. Kunci membuat mata tampak lebih besar adalah fokus pada penggunaan warna-warna terang. Warna gelap akan semakin membuat mata Sahabat Hayfa berkesan lebih kecil. Gunakan warna terang di seluruh kelopak mata, lalu sapukan sediit warna gelap pada bagian luar kelopak mata.

Bingkai mata dengan menggunakan eyeliner pada bagian atas dan bawah mata. Untuk sentuhan akhir, tambahkan sedikit warna putih pada bagian tengah tulang alis.

4. Mata sayu dapat disiasati dengan mengaplikasikan eye shadow dibagian luar kelopak mata sehingga membentuk seperti mata kucing. Tambahkan sedikit warna terang pada bagian alis dan hindarkan pemakaian eyeliner, karena akan semakin membuat mata terlihat sayu.

Sebaiknya gunakan maskara dan gunakan sedikit warna silver di bagian dalam kelopak mata, yang akan membuat mata tampak terangkat.

5. Untuk mendapatkan tampilan mata yang terkesan dalam dan cekung, aplikasikan warna-warna medium pada kelopak, lalu bubuhkan sedikit warna gelap pada lipatan kelopak mata. Aplikasikan eyeliner dari bagian dalam mata ke bagian luar dan tambahkan sedikit warna terang pada bagian tulang alis mata.

6. Tampilan mata yang cocok digunakan untuk mata perempuan Asia adalah dengan menggunakan warna-warna medium di seluruh kelopak mata dan tulang alis. Sapukan pula di bawah alis dengan warna yang lebih terang dan gunakan eyeliner untuk membingkai mata.


http://hayfamuslimah.blogspot.com/2008/10/tips-memperindah-mata.html

sejarah speaker aktif

0

Alexander Graham Bell mematenkan sebuah loudspeaker elektrik yang pertama kalinya pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Ernst Siemens memperbaikinya pada tahun 1877. Nikola Tesla menyatakan bahwa dirinya telah membuat sebuah perangkat yang sama pada tahun 1881 tetapi tidak mendapat hak paten. Ternyata selama ini Thomas Edison telah mengisukan bahwa di inggris mematenkan sebuah system yang menggunakan kompresor udara sebagai mekanisme untuk cylinder phonograps permulaan, namun ia akhirnya menggunakan logam yang didorong oleh selaput yang melekat pada stylus. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah design speaker yang menggunakan kompresor udara yang kemudian menjualnya pada Charles Parsons. Yang kemudian mendapat beberapa tambahan hak paten di inggris sebelum 1910.

Beberapa perusahaan, termasuk Victor Talking Machine Company and Pathe memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Tetapi, desain ini kurang signifikan karena rendahnya kualitas suara dan tidak dapat menambahkan volume. Varian/jenis yang biasa dipakai oleh aplikasi umum, dan banyak lagi jenis lain yang akhir-akhir ini digunakan dalam percobaan alat-alat pertahanan luar angkasa yang memiliki suara keras dan getaran yang sama dengan getaran pada saat peluncuran roket.

Desain modern dari moving coil drivers yang dibuat oleh Oliver Lodge pada tahun 1889. Applikasi praktis yang untuk pertama kalinya dari moving coil loudspeakers yang dibuat oleh Peter L. Jensen dan Edwin Pridham di Napa, California. Jensen ditolak dalam mematenkan temuannya karena gagal dalam menjual produkanya kepada beberapa perusahaan telepon pada tahun 1915. Mereka mengganti strategi dengan menamai produknya dengan Magnavox. Jensen menjadi pemilik The Magnavox Company setelah penemuan tersebut.

Prinsip dari The Moving Coil sama dengan yang dipakai Direct Radiators yang mendapat hak paten pada tahun 1924 oleh Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg. Perbedaan petunjuk sebelumnya dan hak paten dari Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg adalah penyesuaian parameter getaran pokok akibat perpindahan system yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan The Cone's Radiation Impedance yang telah seragam. Dimasa yang sama Dr Walter H. Schottky menemukan pita loudspeaker pertama. Untuk pertama kalinya speaker menggunakan electromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.

Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan ini dikarenakan harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah electromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan. yang sekarang oleh energized melalui kedua pasang yang disambungan ke driver. Belokan ini biasa disediakan pada sebuah dual role dan juga berperan sebagai filter listrik dari amplifier loudspeaker yang terhubung dengan listrik. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Tetapi frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.

Pada 1930an, loudspeaker produsen mulai menggabungkan dua dan tiga bandpasses senilai driver untuk meningkatkan frekuensi respon dan tingkat tekanan suara. Pada Tahun 1937, film pertama standar industri sistem loudspeaker, "The Horn Sistem Shearer untuk Teater" (dua arah sistem) telah diperkenalkan oleh Metro-Goldwyn-Mayer. Ini digunakan empat 15 Inch frekuensi rendah driver, crossover jaringan untuk mengatur 375 Hz dan satu sektor dengan dua tanduk kompresi driver menyediakan frekuensi tinggi. John Kenneth Hilliard, James Bullough Lansing dan Douglas Shearer semua diputar peran dalam menciptakan sistem. Pada 1939 New York World's Fair, yang sangat besar dua arah publik alamat sistem terpasang pada menara di Flushing Meadows. The delapan 27 Inch rendah frekuensi driver dirancang oleh Rudy Bozak dalam perannya sebagai chief engineer untuk Cinaudagraph. Driver frekuensi tinggi yang mungkin dibuat oleh Western Electric.

Altec memperkenalkan mereka konektor coaxial duplex driver di 1943, termasuk yang tinggi frekuensi tanduk mengirim suara melalui tengah 12 inch Woofer untuk dekat-titik-sumber kinerja. Altec's "Voice of the Theatre" loudspeaker sistem tiba di pasar di 1945, yang menawarkan lebih baik koherensi dan kejelasan pada tingginya tingkat daya yang diperlukan dalam film bioskop. The Motion Picture Akademi Seni dan Ilmu segera dimulai dengan pengujian karakteristik sonik; mereka menjadi film standar industri rumah pada tahun 1955. Selanjutnya, perkembangan di kandang terus desain dan bahan-bahan menyebabkan peningkatan signifikan didengar. Yang paling penting dalam perbaikan modern speaker adalah perbaikan kerucut bahan, pengenalan suhu tinggi Adhesives, meningkatkan bahan-bahan magnet permanen, perbaikan teknik pengukuran, dibantu komputer desain dan analisis elemen terbatas.


PENGERTIAN SPEAKER AKTIF

adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput.

Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung dari speaker.

Rekaman yang terbaik, dikodekan ke dalam alat penyimpanan yang berkualitas tinggi, dan dimainkan dengan deck dan pengeras suara kelas atas, tetap saja hasilnya suaranya akan jelek bila dikaitkan dengan speaker yang kualitasnya rendah. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal elektronik, menyimpannya dalam CDs, tapes, dan DVDs, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Speaker adalah sebuah teknologi menakjubkan yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita. Namun disamping semua itu, sebenarnya speaker hanyalah sebuah alat yang sangat sederhana.


Audio Engineering adalah sebuah individual electrodynamic drivers yang menyediakan kualitas dan performa yang lebih dari 3 Octaves. Multiple drivers (e.g., subwoofers, woofers, mid-range drivers, tweeters) yang biasa digunakan pada loudspeaker system yang lengkap untuk melebihi 3 octaves.

Macam-macam Tipe Driver :

1.Full Range Driver

Adalah sebuah desain driver yang berfungsi memperkecil respon frekuensi. Meskipun ada peraturan yang lebih simple diatas. Driver ini berukuran kecil yaitu 3 hingga 8 Inch (sekitar 7-20 cm) pada diameternya memperbolehkan respon frekuensi tinggi dan didesain dengan teliti yang dirancang untuk menghasilkan frekuensi output yang rendah, tetapi dengan mengurangi tingkat output maksimum. Full range atau lebih singkatnya wide range drivers yang sering terdengar pada public, dan pada televisi, meskipun beberapa model ada yang sesuai dengan hi-fi. Pada hi-fi speaker system menggunakan beberapa unit wide range driver untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan oleh multiple driver. Bukan disebabkan oleh driver bertepatan lokasi atau masalah jaringan crossover. Fans dari berbagai driver hi-fi speaker sistem mengklaim koherensi suara, kira-kira ini disebabkan oleh satu sumber dan akibat dari ketiadaan gangguan, kemungkinan ketiadaan komponen crossover. Detractors biasanya menyebut the wide range driver memiliki keterbatasan respon frekuensi dan kemampuan yang rendah. Dengan syarat-syarat yang tinggi, rumit, dan lampiran yang mahal seperti sebuah transmisi serta cara untuk mengoptimalkan peforma.

2.Subwoofer

Adalah sebuah woofer driver yang sering dipakai sebagai bagian yang rendah dari sebuah audio spectrum. Biasanya dibawah 120 Hz. Karena jarak yang diperuntukkan untuk frekuensi sangat terbatas. Subwoofer system didesain dengan sangat sederhana karena banyak respek dari conventional loudspeakers. Sering kali dibuat dengan single speaker yang disertakan pada suitable box atau lainnya. Untuk kembali memproduksi akurasi produk dengan bass yang rendah dengan catatan tanpa resonansi. Subwoofer system harus dibangun dengan konstruksi yang solid dan semestinya kuat atau awet. Banyak subwoofer system yang didalamnya disertakan dengan power amplifier dan electronics sub-filters dengan additional control yang relevan untuk memproduksi frekuensi yang rendah. Varian/jenis ini dikenal sebagai "ACTIVE SUBWOOFER". Sedangkan Passive Subwoofer membutuhkan external amplification.

3.Woofer

Adalah driver yang memproduksi frekuensi yang rendah. Beberapa loudspeaker system menggunakan woofer untuk frekuensi yang rendah. Yang dapat memungkinkan produsen untuk memakai subwoofer tambahan. Beberapa loudspeaker menggunakan woofer untuk mengendalikan frekuensi sedang. sehingga dapat menyelesaikan dengan memilih sebuah tweeter dengan respon yang rendah yang cukup bergabung dengan sebuah woofer untuk mendapatkan respon yang tinggi cukup dengan menambahkan dua buah driver yang saling berhubungan pada frekuensi sedang.

4.Mid-range Driver

Adalah sebuah loudspeaker driver yang mana frekuensi yang rendah dihasilkan. Mid-range Driver dapat dibuat dari kertas dan bahan komposit atau kompresi driver. Mid-range Driver adalah sebuah potongan yang berbentuk kerucut. Yang dapat disusun didepan baffle dari sebuah loudspeaker enclosure.

5.Tweeter

Merupakan sebuah high frequency drivers yang biasanya menghasilkan high frequency band dari sebuah loud speaker. Banyak variasi desain dari tweeter yang diproduksi, masing-masing memiliki perbedaan kelebihan dengan melihat frequency response, output fidelity, power handling, maximum output level, dan lain sebagainya. Soft dome tweeters sering ditemukan pada home stereo systems, dan horn-loaded compression drivers biasa dipakai oleh professional sound reinforcement.




Skema Rangkaian Alarm Cahaya

1
Cahaya alarm jaringan sangat sederhana namun memiliki kemampuan yang baik. Jaringan cahaya alarm efektif digunakan dalam mencegah pembukaan lemari / laci harus ditutup. Lampu alarm diaktifkan bila ada cahaya. Pada prinsipnya, ini memungkinkan jaringan alarm alarm sensor cahaya lampu saat lampu masu mendekteksi di dalam ruangan.
Alarm jaringan adalah cara kerjanya sangat sederhana dan produksi tidak terlalu rumit, sederhana. Dari namanya diketahui bahwa alarm ini akan bekerja ketika lampu terdeteksi. Dengan fungsi dalam jaringan dapat digunakan sebagai alarm pencuri atau alarm buka lemari / laci harus ditutup.
Cahaya Alarm System
Alarm dikatifkan bila lampu sensor yang datang pada status bukti tertentu. Setting standar yang jelas - bisa diredupkan dengan mengatur potensiometer R12. Sistem ini memiliki dua keuntungan yang datang dengan aktivasi waktu tunda alarm, suara bel peraturan dan detektor baterai.
Jaringan alarm cahaya yang digunakan sebagai sumber energi untuk baterai 9V dapat diambil untuk membawa, tetapi bukan tidak mungkin menjadi sumber energi dari power supply 12V. Jaringan pada Gambar 1 merupakan bagian dari rangkaian lengkap alarm cahaya. Dalam Gambar 1 adalah jaringan keterlambatan alarm aktif saat tombol SW1 ON' pada '-kan / di tekan.
Dengan adanya jaringan ini akan memungkinkan pengguna untuk menempatkan alarm di lemari / laci sebelum alarm aktif. Jaringan dalam jaringan terbentuk dari C1,, R1 R2, Q1 dan D1. Pada saat tombol SW1 akan overload kapasitor C1 melalui R1 hingga tegangan basis pengguna mendekati 0 volt. Hal ini akan menyebabkan transistor Q1 akan aktif dan memaksa tegangan di pin 1 IC 1A akan tinggi.
IC 1 merupakan gerbang inverter dengan memicu schimtt sebanya 6 buah. IC dalam IC CMOS yang tegangan suplainya maksimal adalah 18 volt sehingga tegangan suplai saat ini (9 V dari baterai atau 12V dari catu daya eksternal) masih dapat bekerja dengan baik.
IC1 pin 1 pada kondisi bahwa hal ini akan mengakibatkan apapun tegangan tinggi yang dihasilkan oleh distribusi tegangan R3, R12 dan R11 (LDR) tidak berubah adalah mendekati 5 volt.
Beberapa detik setelah muatan kapasitor mempunyai tegangan dasar penuh Q1 sudah cukup untuk membuat Q1 untuk menghidupkan OFF sampai tegangan pada pin 1 benar-benar dikendalikan oleh pembagian tegangan antara R3, (potensiometer) R12 dan R11 (LDR).
Jadi ketika Q1 ON, tegangan di titik pin 1 IC1 akan tetap memegang sekitar 5 volt dan tegangan pembagian antara R3, R11, dan R12 akan diabaikan. Sebaliknya ketika Q1 OFF tegangan pada pin 1 IC1 poin akan ditentukan oleh pembagian tegangan antara ketiga tahanan. Karena itu, ketika Q1 ON sehingga setiap kondisi cahaya (terang / redup) tidak akan mempengaruhi sistem sehingga buzzer akan selalu OFF. Jika diperlukan waktu tunda yang lebih lama maka nilai kapasitor C1 dapat diganti dengan sedikit lebih besar. Semakin besar nilai kapasitor C1 akan menyebabkan aktivitas keterlambatan sistem akan lebih lama.
Jaringan Schmitt Trigger dan Trigger Schimtt timer BuzzerRangkaian dan timer Buzzer
Jaringan di depan dalam gambar 2 adalah sirkuit logika untuk menentukan keadaan cahaya dari cahaya gelap. Dengan menggunakan inverter dengan schmitt trigger untuk mencegah memicu yang tidak diinginkan.
LDR merupakan komponen yang memiliki karakteristik di mana resistensi tinggi ketika tidak terkena cahaya, tetapi perlawanan akan turun drastis ketika LDR terkena cahaya. LDR, penurunan resistensi juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk ke LDR, semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin rendah nilai resistansi.
Ketika Q1 OFF dan dalam kondisi gelap, tegangan di pin 1 IC1 akan dihasilkan dari pembagian tegangan antara R3, R11 dan R12 untuk menghasilkan tegangan tinggi, cukup tinggi untuk dipertimbangkan oleh gerbang logika inverter.
Sedangkan sebaliknya ketika kondisi cahaya, tegangan di pin 1 akan cukup rendah karena daya tahan LDR turun drastis. Nilai tegangan bervariasi berdasarkan cahaya redupnya cahaya ke dalam LDR. Kondisi ini dapat menyebabkan memicu berulang-ulang sehingga untuk menghindari pemicu, seperti yang digunakan oleh gerbang memicu Schmitt, pintu gerbang dari sistem inverter yang digunakan. Seleksi kebijakan adalah sebagai murah dan dalam sebuah paket enam gerbang.
Output dari inverter IC1a harus buzzer diumpakan logis dan langsung. Namun, dalam gambar 2, di depan IC1a menambahkan jaringan yang berfungsi untuk mengatur cara / lama bunyi bel. Bila output dari gerbang IC1a tinggi melalui R4 dan C4 (LPF filter) akan men-drive IC1B menjadi rendah dan menyebabkan output kapasitor C6 muat. Hal ini akan menyebabkan tegangan di pin 5 IC1C rendah untuk beberapa interval waktu (untuk biaya C8 Desember kapasitor-) dan memberikan output yang tinggi terhadap basis transistor Q2. Aktif transistor Q2 akan menyebabkan buzzer berjalan.
Sesaat kemudian (setelah Desember-charge kapasitor C8) kapasitor C8 akan melakukan pengisian ulang dan kemudian tegangan di pin 5 IC1c akan bangkit kembali dari output yang rendah pada basis transistor Q2, buzzer mati. Jadilah set aktif dari biaya buzzer tua Desember-waktu - charge kapasitor C8 dan R6.
Gambar 3
Baterai Rendah Pendeteksi Jaringan
Tetapi jika Anda ingin buzzer tetap aktif selamanya sampai SW1 OFF jumper JP3 untuk dihubungkan. JP3 dihubungkan untuk memaksa tegangan input pin 3 IC1B rendah sampai buzzer akan berbunyi terus menerus sementara LDR tidak terkena cahaya lagi. Buzzer akan mati setalh tombol SW1 OFF. Sebaliknya ketika jumper JP3 ini tidak dihubungkan maka buzzer akan berbunyi ketika LDR terkena cahaya. Setelah LDR terkena cahaya, bel tidak akan berbunyi.
Detektor Baterai
Sistem ini dirancang untuk menggunakan catu daya dari baterai dan karena itu harus dilakukan untuk baterai detektor dketahui untuk digunakan bila baterai sudah memenuhi syarat untuk ini harus diganti. tegangan Baterai terlau rendah dapat menyebabkan alarm palsu dalam sistem menafsirkan cahaya terang-gelap. Selain bel suara dengan lebih keci dan lemah.
Seperti pada gambar 3, detektor baterai dibangun dari rangkaian D7 dan R10. Ketika tegangan baterai (VCC) di atas 4.3 Volt, kebocoran saat ini masih ada untuk R10 dan cukup untuk menimbulkan ketegangan dalam IC1d 9 pin tinggi. Hal ini akan menyebabkan osilator yang dibentuk dari serangkaian IC1e, R9, C8 C5, dan R8 tidak bekerja sehingga tegangan di pin 13 IC1f tinggi. Hal ini akan menyebabkan Q2 OFF, dan hanya tergantung pada IC1c.
Gambar 4
Jaringan Lengkap Alarm Cahay
Di sisi lain ketika tegangan baterai di bawah 4.3 volt tegangan, tidak ada kebocoran arus sampai tegangan pada R10 untuk pin 9 adalah mendekati 0 volt dan dianggap sebagai logika rendah. Kondisi ini menyebabkan osilator aktif sehingga pin 13 IC1f akan mendapatkan pulsa-pulsa dari osilator sehingga Q2 akan aktif juga. Pulsa-pulsa yang dihasilkan oleh IC1f Q2 akan berubah bahkan IC1c juga aktif.
Kondisi ini akan mendengar suara campuran dengan frekuensi yang lebih tinggi saat bel berbunyi untuk mendapatkan sistem cukup ringan.
Pengaturan kepekaan LDR
LDR pengaturan sensitivitas yang ditetapkan oleh potensiometer R11. Pada pengaturan default, posisi potensiometer ke tengah. Kemudian pasang cahaya di tempat untuk mendeteksi dan mengatur potensiometer untuk membuat suara ketika mendapatkan cahaya dan suara ketika sistem tidak mendapatkan cahaya.
Pengatikfan bel durasi ditentukan oleh C6 dan R6, untuk jangka waktu lama dianjurkan untuk mengganti kapasitor dengan nilai yang lebih tinggi.
Untuk buzzer yang lebih besar, yang membutuhkan arus lebih besar transistor Q2 dapat diganti dengan kolektor transistor Darlington saat ini lebih besar. Lihatlah konsumsi saat ini dan kemampuan buzzer saat ini yang dapat luput oleh kolektor pada transistor Q2.

sumber
http://teknikelectronika.blogspot.com/2011/04/skema-rangkaian-alarm-cahaya.html

Memperbaiki Pesawat Radio

0


DASAR-DASAR PESAWAT PENERIMA AM/BAND MW

Semua sistem komunikasi, baik itu dari radio,televise,maupun yang lainnya terdiri atas dua bagian dasar:pesawat pemancar dan pesawat penerima. Pesawat pemancar berfungsi membangkitkan dan meradiasikan suatu informasi melalui suatu gelombang elektromagnetik.Kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya yaitu sebesar 300.000 km/detik dan dinamakan gelombang pembawa (carrier wave) informasi. Pesawat penerima menangkap salah satu gelombang radio yang spesifik dari sejumlah gelombang yang ada di udara pada saat itu dan mengolahnya menjadi suatu informasi yang dapat dimengerti.

Jenis pesawat penerima yang pertama kali ditemukan dikenal dengan sebutan radio kristal. Penerima jenis ini hanya mampu menerima satu stasiun pemancar dan dayanya pun sangat lemah. Pesawat penerima radio, mulai berkembang setelah diketemukan tabung hampa (vacum tube) yang selanjutnya dibuat pesawat penerima yang disebut radio langsung (straight receiver). Straight Receiver ini mempunyai keuntungan dapat ditala pada beberapa stasiun pemancar, hanya masih mempunyai kelemahan yaitu harus mempunyai beberapa rangkaian penguat dan penala sesuai dengan frekuensi stasiun yang ditala, demikian pula sistem pendeteksiannya.

Suatu sistem pesawat penerima yang dikembangkan, yaitu pesawat penerima super heterodyne, dapat dipergunakan baik dalam sistem penerima radio maupun televisi.
Pesawat penerima super heterodyne prinsip bekerjanya sebagai berikut:

a) Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang datang pada antena, diseleksi oleh rangkaian penala sampai didapat suatu sinyal RF tertentu yang kemudian dicampur (dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.
b) Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan suatu sinyal selisih dari kedua sinyal tersebut, yang biasanya disebut sinyal frekuensi menengah (IF).
c) Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah (IF) umumnya 455 kHz.
d) Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu rangkaian penala divariasikan, maka selisih frekuensinya akan konstan sebesar frekuensi menengah tersebut. Pencampuran ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:

(1) Kekerasan hasil penguatan mempunyai harga yang lebih tinggi karena IF mempunyai frekuensi yang lebih rendah dari RF.
(2) Amplifier IF dapat dirancang untuk suatu frekuensi yang spesifik, misalnya 455 kHz untuk setiap penerima radio AM.
(3) Hanya ada dua penala yaitu rangkaian penala RF dan osilator local. Sistem super heterodyne mempunyai kelemahan, yaitu adanya efek frekuensi bayangan. Walaupun IF sudah merupakan frekuensi selisih
dari RF dari osilator local, namun jumlah kedua frekuensi pun muncul pula.
sumber
http://susilocendrawanto.blogspot.com/2008/12/memperbaiki-pesawat-radio.html

Khasiat Bawang Putih

0


Dr. Yongxiang Zhang
dari University of Tokyo, Jepang menyatakan bahwa kemampuan bawang putih menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan pada hewan percobaan sangat mengesankan. Hal itu memang tidak berarti bahwa bawang putih mampu memulihkan masa muda atau sama sekali menghambat proses penuaan. Tetapi setidaknya manfaat bawang putih membantu menghambat proses penuaan.
Di samping itu, menurut penelitian Memorial Sloan Kettering Cancer Center, bahan kimia SAMC yang terdapat pada bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.
Kadar kolesterol yang tinggi biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.
Dr. Gilles Fillion dari Institute Pasteur di Perancis menduga, bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi. Tentunya dengan efek yang lebih lembut. Ia menemukan bahwa bawang putih bermanfaat untuk membantu melepaskan serotonin, yakni bahan kimia yang terlibat dalam pengaturan serangkaian luas suasana hati dan tingkah laku termasuk kecemasan, murung, rasa sakit, agresi, stress, kurang tidur dan ingatan. Kadar serotonin yang tinggi dalam otak cenderung berfungsi sebagai obat penenang yang menentramkan Anda, memudahkan tidur, dan meringankan kemurungan. Bawang putih menolong menormalkan sistem serotonin tersebut.

Sumber : http://www.angelfire.com/mt/matrixs/kesehatan.htm#Khasiat%20Bawang%20Putih